Advertorialnews.com – Namaku Vina. Aku bukan penjahat. Aku bukan penipu. Aku cuma seorang ibu rumah tangga, yang sekarang harus menyiapkan hati jika sewaktu-waktu dipisahkan dari anakku yang masih balita… karena ulah oknum mantan pengurus PTIB.
Aku adalah korban investasi bodong Binomo. Seperti banyak orang lainnya, aku kehilangan segalanya, uang, harapan, bahkan martabat. Tapi saat para korban membentuk sebuah paguyuban bernama PTIB, aku percaya mungkin ini awal dari keadilan.
Aset kami dikembalikan pada korban. Aset tersebut akan dijual dan hasilnya dibagikan ke para korban. Aku menaruh harapan besar di situ. Karena aku punya pinjaman pada teman. .
Aku berjanji pada temanku, "Begitu uang dari PTIB cair, aku langsung bayar." Ia percaya padaku.
Tapi aku tak pernah menyangka, uang itu justru tidak sesuai pembagiannya. Aset dijual. Tapi uangnya entah ke mana. Ada oknum mantan pengurus PTIB yang diduga menggelapkan dana ratusan hingga miliaran dan kini, yang jadi sasaran... aku.
Temanku melaporkanku ke polisi. Aku tak bisa marah padanya. Ia juga korban. Tapi laporan itu membuatku nyaris kehilangan segalanya lagi. Aku bisa dipenjara. Anakku akan tumbuh tanpa aku di sisinya. Semua ini terjadi bukan karena aku jahat, tapi karena kepercayaan kami dikhianati.
Aku sudah mencoba minta keadilan. Aku minta kasus ini dibuka terang-terangan. Tapi seolah tak ada yang mau dengar. Oknum yang diduga korup masih bebas, sementara aku… harus siap-siap masuk sel.
Tiap malam aku peluk anakku lebih erat. Aku tak tahu sampai kapan bisa bersamanya. Aku hanya ingin kebenaran dibuka. Biar semua tahu, aku bukan pelaku. Aku korban… korban dari pengkhianatan dan sistem yang buta.
Jika kalian baca ini, aku mohon… bantu suarakan. Jangan biarkan orang-orang kecil seperti kami dikorbankan lagi.