Saat diamankan, dua tas yang dibawa Ar ternyata berisi uang sekitar Rp 40 juta.
Kepala Satpol PP Kota Kediri Syamsul Bahri melalui Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban (Kabid Trantib) Agus Dwi Ratmoko mengatakan, sebelumnya satpol mendapat aduan masyarakat pada Selasa (11/2) lalu.
Di dalam aduan itu, Ar disebut meminta uang dengan cara memaksa kepada pengendara yang berhenti di traffic light.
“Maksanya itu seperti dengan gedor-gedor mobil dan sebagainya,” ujarnya
Menindaklanjuti laporan itu, tim satpol mencari keberadaan Ar kemarin pagi. Rupanya, dia sudah mangkal di simpang empat Jl Kawi. Dari sana, Ar langsung dibawa ke mako Satpol PP untuk diinterogasi.
“Setelah kami interogasi, kami cek apa yang dia bawa. Dia membawa dua tas berisi lima atau enam tas kresek, isinya uang semua,” lanjut Agus.
Uang di dalam tas selempang itu nominalnya beragam. Mulai uang koin, uang kertas Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, hingga Rp 100 ribu.
Untuk uang nominal Rp 100 ribu sudah digulung dan diikat secara khusus. Sedikitnya ada empat gulungan uang Rp 100 ribuan yang ditunjukkan kepada petugas.
“Iki pirang dino? Pirang minggu? (uang ini hasil dikumpulkan berapa hari? berapa minggu?),” tanya Agus kepada Ar saat dimintai keterangan di Mako Satpol PP.
“Niki pun enten sak wulan (ini sudah ada sebulan, Red),” jawab Ar, di hadapan petugas. Kepada anggota satpol PP, Ar berterus terang jika uang tersebut merupakan hasil meminta-minta. Total uang yang terkumpul mencapai Rp 30-40 juta.
“Dia kalau beroperasi (meminta-minta, Red) itu dari pagi sampai malam. Itu minimal mendapatkan uang Rp 150 ribu per hari,” beber Agus.
Selama ini, Ar juga sering berpindah-pindah tempat. Salah satunya di simpang empat Kawi.
Dari kartu indentitasnya, Ar merupakan warga Kota Kediri. Namun, faktanya dia sering keliling berpindah-pindah tempat.
“Dia ini bujang dan (tinggal, Red) bersama saudara-saudaranya. Karena rumah ditempati beberapa orang, dia bilang selalu curiga. Akhirnya duitnya ke mana-mana dibawa,” tutur Agus tentang aksi Ar yang membawa uang puluhan juta itu.