GUA6BSWiGfM5GUC7TUzoTpA8Ti==
Light Dark
Orang Tua di Korea Selatan Rela Habiskan Uang Belasan Juta Demi Pendidikan Anak

Orang Tua di Korea Selatan Rela Habiskan Uang Belasan Juta Demi Pendidikan Anak

Daftar Isi
×

ADVERTORIAL News - Ketatnya persaingan akademik di Korea Selatan, membuat para orang tua rela mengalokasikan lebih banyak pendapatan mereka untuk Pendidikan.

Berdasarkan data dari Kantor Statistik Umum Korea yang dilansir dari Korea Herald, menunjukkan bahwa biaya bulanan rata-rata untuk kelas tambahan per siswa meningkat sebesar 44 persen selama empat tahun, meningkat dari ₩302.000 (Rp3,4 juta) menjadi ₩434.000 (Rp4,9 juta).

Selama periode yang sama, jumlah anak usia sekolah sedikit menurun dari 51,84 juta pada tahun 2020 menjadi 51,7 juta pada tahun 2023, sementara total pengeluaran di sektor pendidikan swasta meningkat 40% hingga mencapai ₩27 triliun pada tahun 2023.

Survei yang dilakukan oleh kelompok masyarakat "Jangan Khawatir dengan Pendidikan Swasta" menemukan bahwa orang tua kini menghabiskan rata-rata lebih dari USD735 (Rp12 juta) per bulan untuk kelas tambahan, jumlah yang dapat mencapai sepertiga dari pendapatan keluarga rata-rata.

Park Saing-In, ekonom di Universitas Nasional Seoul, mengaitkan tren ini dengan persaingan yang semakin ketat di bidang akademik, khususnya yang terkait dengan ujian masuk universitas.

Menanggapi permintaan yang terus meningkat, sekolah persiapan, yang secara lokal dikenal sebagai "hagwon", mengalihkan fokus mereka ke arah penyediaan program berkualitas tinggi dan berintensitas tinggi daripada sekadar meningkatkan jumlah pendaftaran.

Korea Selatan jadi negara termahal membesarkan anak

Digital Daesung, sebuah perusahaan yang mengelola sekolah persiapan asrama, telah menaikkan biayanya untuk siswa penuh waktu menjadi ₩3,5 juta (Rp39 juta) per bulan, yang menandai peningkatan sebesar 13,3% dari tahun 2022. Pendapatan perusahaan pada kuartal ketiga juga mengalami peningkatan sebesar 1,23%, mencapai ₩164,2 miliar.

Hiconsy, operator sekolah persiapan lainnya yang berkantor pusat di Daechi-dong, distrik yang terkenal dengan banyaknya hagwon, melaporkan pendapatan lebih dari ₩331 miliar pada tahun 2023, meningkat lima kali lipat dibandingkan lima tahun lalu. Laba perusahaan meningkat dari ₩7,2 miliar menjadi ₩26 miliar selama periode yang sama.

Im Seong-ho, CEO Jongno Hagwon, sekolah bimbingan belajar tertua di negara itu, mencatat bahwa beberapa orang tua bersedia membayar lebih dari ₩4 juta per bulan, termasuk makanan, untuk sebuah institusi yang mereka yakini dapat memaksimalkan keberhasilan akademis anak-anak mereka.

Sebuah studi tahun 2023 yang dilaporkan oleh DW mengidentifikasi Korea Selatan sebagai negara termahal di dunia untuk membesarkan anak hingga usia 18 tahun, menggarisbawahi tekanan keuangan yang dihadapi oleh keluarga di bidang pendidikan.


Special Ads
Special Ads
Special Ads